Literasi keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi generasi muda Indonesia. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya 29% dari generasi muda Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang baik. Hal ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya literasi keuangan dalam mengelola keuangan pribadi serta berinvestasi.
Menurut Dr. Destry Damayanti, Direktur Eksekutif Center for Financial Literacy and Inclusion, “Pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Dengan literasi keuangan yang baik, generasi muda akan mampu mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak, menghindari utang yang tidak perlu, serta berinvestasi dengan lebih cerdas.”
Salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan generasi muda adalah melalui pendidikan formal maupun non-formal. Menurut data dari OJK, hanya 20% sekolah di Indonesia yang memiliki program literasi keuangan. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan di kalangan pendidik dan orang tua.
Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, “Generasi muda Indonesia harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan literasi keuangan sejak dini agar mampu menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.” Hal ini sejalan dengan program-program pemerintah yang mendukung peningkatan literasi keuangan di Indonesia.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, diharapkan generasi muda Indonesia akan mampu mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, berinvestasi secara cerdas, serta mampu menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung dan mendorong peningkatan literasi keuangan bagi generasi muda Indonesia. Semakin banyak generasi muda yang memiliki literasi keuangan yang baik, semakin cerah pula masa depan ekonomi Indonesia.